Bangli - Sebanyak 50 (lima) puluh orang siswa siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Susut yang tergabung dalam Kelompok Siswa Peduli Aids dan Narkoba (KSPAN) beserta para guru dan Kepala Sekolah “menyerbu” Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bangli, Kanwil Kemenkumham Bali pada Jumat, (14/6). Kedatangan SMAN 1 Susut dilaksanakan dalam memperingati Hari Anti Narkoba Internasional dan disambut langsung oleh Kalapas Narkotika Bangli, Marulye Simbolon.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala SMAN 1 Susut, I Dewa Gede Anom, S.Pd., M.Pd., menyebut kunjungannya ke Lapas Narkotika Bangli dimaksud agar para siswa siswanya memiliki pengalaman dan ilmu dengan melihat langsung bagaimana proses pembinaan narapidana kasus narkotika di dalam Lapas. “Siswa siswi kami perlu tahu bagaimana kehidupan di Lapas sehingga ke depan mereka dapat mengerti pentingnya masa muda yang habiskan dengan kegiatan positif sehingga tidak perlu mendekam dibalik jeruji,” tuturnya.
Siswa siswi SMAN 1 Susut juga diajak berkeliling Lapas untuk melihat program pembinaan yang ada baik pelaksanaan rehabilitasi hingga pembinaan kemandirian. Setelah berkeliling, rombongan SMAN 1 Susut menunjukan decak kagum. “Ternyata memang benar Lapas Narkotika Bangli ini merupakan tempat pembelajaran yang baik bagi siswa siswi kami,” tutur para guru. Selepas berkeliling, para siswa siswi juga dibekali dengan materi bahaya narkoba dan peran Lapas dalam Pencegahan, Pemberantas Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) oleh tim Lapas Narkotika Bangli.
Kalapas Narkotika Bangli, Marulye Simbolon menyambut baik kedatangan siswa siswi SMAN 1 Susut di Lapas Narkotika Bangli
Dirinya juga berterima kasih kepada SMAN 1 Susut yang telah mempercayakan Lapas Narkotika Bangli sebagai tempat belajar bagi siswa siswinya. Kegiatan diakhiri dengan penyerahan 20 bibit asparagus kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Susut sebagai bentuk jalinan kerja sama dalam program pembelajaran bagi para siswa siswi.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, menyampaikan apresiasinya kepada Jajaran Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli dalam memberikan edukasi tentang bahaya narkoba kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Susut. Program ini sejalan dengan komitmen Kemenkumham Bali dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
"Kami sangat mengapresiasi langkah proaktif Lapas Narkotika Bangli dalam membuka diri sebagai tempat pembelajaran bagi generasi muda. Edukasi langsung seperti ini sangat efektif dalam memberikan pemahaman yang mendalam tentang dampak buruk narkoba dan pentingnya menjauhinya," ujar Pramella.
Kakanwil juga menekankan pentingnya kolaborasi antara instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam upaya P4GN. "Sinergi seperti yang ditunjukkan oleh Lapas Narkotika Bangli dan SMA Negeri 1 Susut ini adalah contoh nyata bagaimana kita dapat bersama-sama melindungi generasi muda dari bahaya narkoba," tambahnya.
Kakanwil berharap program edukasi serupa dapat terus dilaksanakan dan diperluas jangkauannya. "Kami siap mendukung penuh setiap upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba dan menciptakan lingkungan yang bebas dari penyalahgunaan narkoba," tutup Pramella (*)
Posting Komentar